Hukum
Menggunakan Benda Bertuah
Benda Bertuah artinya adalah benda yang memiliki manfaat
lain selain manfaat benda itu secara fizikal. Misalnya cincin Nabi Sulaiman.
Secara fizikal cincin itu hanyalah hiasan untuk jari, namun Allah telah memberkahi
cincin itu dengan kekuatan sehingga pemakai cincin itu boleh melakukan berbagai
keajaiban. Bahkan ketika jin ifrit mencuri cincin nabi Sulaiman, jin itu pun
boleh melakukan keajaiban seperti yang dilakukan nabi Sualiman.as
Pandangan masyarakat dan ulama mengenai benda bertuah tentu
saja berbeza-beza. Namun jadikan perbezaan itu adalah rahmat, bukan alasan untuk
perdebatan atau pertikaian. Perbezaan pandangan atau keyakinan adalah wajar
dalam kehidupan manusia. Bahkan dalam agama islam yang jelas-jelas menggunakan
satu kitab suci, selalu saja ada perbezaan pandangan antara para ulama. Hal sama
terjadi pada agama atau keyakinan lainnya.
Disini, kami menjelaskan Hukum Menggunakan Benda Bertuah
menurut pandangan kami dan didukung oleh hadits atau pelajaran dari kisah para
nabi. Menurut kami, menggunakan benda bertuah adalah HALAL atau boleh selama
Anda beriman bahwa segala berakah itu datangnya dari Allah. Penting juga untuk
memilih dari mana sumber benda bertuah itu. Apabila benda bertuah itu berasal
dari sumber yang baik (misalnya dari berkah dzikir), maka itu baik.
Namun menggunakan Benda Bertuah boleh menjadi HARAM apabila
Anda meyakini bahwa benda bertuah itu mempunyai kekuatan yang terlepas dari kekuasaan
Allah. Dan apabila sumber benda bertuah itu berasal dari praktikal ilmu sihir,
maka jelas tidak dibolehkan. Saranan kami, hindarilah Benda Bertuah yang
memiliki Khodam Jin, karena kita tidak pernah tahu pasti apakah jin yang
bersemayam dalam benda tersebut adalah jin yang baik atau malah menyesatkan.
Sesungguhnya tipu daya setan (jin jahat) sangat halus sehingga seorang ulama
yang tidak waspada pun boleh diperdaya karenanya.
Banyak hadis dan sejarah yang membuktikan bahwa menggunakan
benda bertuah itu boleh asalkan iman kita benar. Yaitu, meng-imani bahwa semua
keajaiban itu datang dari Allah. Berikut ini kami berikan hadits dan kisah para
nabi
sebagai bahan pertimbangan:
Berkat Air Zam-zam
Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim
disebutkan bahwa setelah Rasulullah SAW meminum air dari sumur zam-zam, beliau
bersabda: "Ia (air zam-zam) penuh berkah, ia (air zam-zam) adalah makanan
yang mengenyangkan dan obat bagi penyakit".
Baju Nabi Yusuf
Dengan sarana baju, Allah menyembuhkan kebutaan dijelaskan
dalam Surat Yusuf ayat 93: “Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini
lalu letakkanlah baju gamisku ke wajah ayahku (Yakub as) nanti ia akan melihat
kembali dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku”.
Jubah Nabi Muhammad SAW
Asma binti Abi Bakr berkata : “Jubah ini pernah dipakai
Nabi SAW lalu kami membasuhnya untuk orang sakit agar boleh sembuh dengan jubah
tersebut”
Bersumber dari Hadis Riwayat Muslim, lihat Al Ajwibah Al Gholiyah Fii ‘Aqidatil Firqotin Naajiyah bab Tabarruk (Ambil Berkah) Bi Aa-tsaarish Sholihin (Dengan Bekas Orang Sholeh).
Bersumber dari Hadis Riwayat Muslim, lihat Al Ajwibah Al Gholiyah Fii ‘Aqidatil Firqotin Naajiyah bab Tabarruk (Ambil Berkah) Bi Aa-tsaarish Sholihin (Dengan Bekas Orang Sholeh).
Rambut Nabi Muhammad SAW
Kholid bin Walid pernah meletakkan rambut Nabi SAW di dalam
pecinya. Lalu pernah pecinya terjatuh di salah satu perangnya, lalu Kholid bin
Walid bersungguh-sungguh mengambilnya sehingga para sahabat mengingkarinya
karena sebab perbuatan Kholid banyak para sahabat yang gugur. Maka berkatalah
Kholid: Saya tidaklah melakukannya karena sebab peci itu tetapi karena di dalam
peci itu terdapat rambut Nabi SAW agar tidak hilang berkahnya dan tidak jatuh ke
tangan orang-orang musyrik. (Kitab Asy Syifa karangan Qodi ‘Iyadh).
Air Wudhu’ Nabi Muhammad SAW
Diriwayatkan dari Abi Juhayfah : “Aku melihat Bilal
mengambil air wudhu’nya Nabi SAW dan manusia (para sahabat) pun cepat-cepat
mengambil air wudhu’ Nabi tersebut. Lalu siapa saja yang mendapatkan air wudhu’
Nabi tersebut mereka mengusapkan air wudhu’ Nabi tersebut (ke tubuhnya),
sedangkan yang tidak mendapatkan air wudhu’ Nabi tersebut, mereka mengambil dari
basahan di tubuh para sahabat Nabi yang berhasil mengambil air wudhu’ Nabi”. (HR.
Bukhori dan Muslim, yaitu untuk tabarruk dan memohon kesembuhan)
Cincin Nabi Sulaiman
Dikisahkan dalam Tasfir Alqur'an Surah Shad 34, bahwa
nabi Sulaiman memiliki cincin bertuliskan kalimat suci yang punya
berkah "kekuasaan"
sehingga dengan cincin itu nabi Sulaiman mampu memerintah seluruh alam,
termasuk
manusia, binatang dan jin. Suatu hari cincin nabi Sulaiman dicuri oleh
jin ifrit,
sehingga nabi sulaiman tersingkirkan dari kerajaan dan posisinya
digantikan oleh
jin ifrit yang menyamar sebagai nabi Sulaiman. Kejadian dia terjadi atas
kehendak Allah untuk mengingatkan nabi Sulaiman agar bertobat atas
kelalaiannya
membiarkan istrinya menyembah berhala. Setelah melalui proses pertobatan
yang
panjang, akhirnya Nabi Sulaiman mendapatkan cincin itu dan kembali
berkuasa di
kerajaannya.
Tongkat Nabi Musa
Nabi Musa memiliki tongkat kayu yang diberkahi keajaiban,
misalnya tongkat itu bisa menjadi ular besar yang mengalahkan ilmu sihir
dukun-dukunnya Firaun. Di lain waktu tongkat itu sebagai sarana membelah lautan
hingga Nabi Musa dan pengikutnya bisa melewati lautan tanpa tenggelam. Pernah
juga tongkat Nabi Musa dipukulkan ke sebuah batu, dan dari batu itu muncul 12
mata air untuk 12 suku bani israel. Sebagai orang yang beriman kepada Allah,
Anda pastinya tidak menganggap tongkat Nabi Musa itu sakti, melainkan Anda
meyakini bahwa tongkat itu hanyalah perantara pertolongan dari Allah. Begitu
juga seharusnya Anda menyikapi Tasbih Karomah.
Demikian bahasan kami tentang Hukum Menggunakan Benda
Bertuah. Untuk selanjutnya, kami serahkan kepada Anda. Apakah Anda mantap untuk
menggunakan Tasbih,keris.batu permata dll.
manusia yang merdeka, Anda berhak
menentukan keyakinan Anda sendiri tentang Benda Bertuah
ini atau yang lainnya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan